Senin, 28 Mei 2012

Morning Musume : Niigaki Risa ~ Memory

Tanggal 18 Mei kemarin, Niigaki Risa lulus dari Morning Musume, dengan memegang rekor sebagai anggota terlama yang berada dalam grup Momusu.


Bagi saya pribadi, meskipun bukan no. 1 favorit, tapi ada rasa sangat kehilangan ketika Gaki-san meninggalkan Morning Musume. Selama sepuluh tahun saya menyaksikan sendiri bagaimana dia bertumbuh dalam Momusu, dari masih sangat muda dan kekanak-kanakkan (rambutnya hitam, sering diikat dua, dengan gaya bicaranya yang sangat lucu) sehingga menjadi seorang wanita dewasa yang cantik. Pastinya, warna suara Gaki-san yang kuat dan tegas pasti akan sangat saya rindukan dalam lagu-lagu Momusu.

Gaki-san bergabung bersama Morning Musume pada tahun 2001 sebagai Generasi Kelima bersama Takahashi Ai, Makoto Ogawa, dan Asami Konno. Mereka adalah salah satu generasi favorit saya karena masing-masing anggotanya mengusung "karakter" yang sangat berbeda satu sama lain, menarik, dan lucu.

Kesan pertama saya ketika melihat Gaki-san adalah seorang anak perempuan yang berkeinginan kuat, semangat, dan tidak mau kalah. Tapi ketika dihadapkan pada situasi yang sulit, ekspresinya benar-benar menarik! Salah satu adegan favorit saya yang melibatkan Gaki-san adalah ketika ketika diselenggarakan Bakajo - anggota Momusu diharuskan mengerjakan tes yang terdiri dari lima mata pelajaran. Saat itu Gaki-san masih berusia tiga belas tahun dan baru masuk SMP, sehingga dia belum menguasai mata pelajaran yang diteskan. Ketika harus menjawab pertanyaan mengenai geografi, yaitu ibu kota negara Cina, dia menjawab : "Chan Pon Chan". Benar-benar lucu! Dia juga mendapatkan nickname "Gaki" dari acara ini.

Sejak awal, Gaki-san adalah favorit mamih saya, beliau selalu bilang kalau Gaki-san punya struktur wajah yang bagus, apalagi kalau sedang tersenyum.


Berikut ini adalah ini adalah penampilan terbaik Niigaki Risa dalam single-single Morning Musume menurut versi saya sendiri.

Most beautiful shot : Onna ga Medatte Naze Ikenai
Menurut saya, Gaki-san sangat cantik jika berdandan anggun, agak sedikit glamor/mewah. Saya lebih suka ketika Gaki-san berambut panjang daripada setelah dipotong pendek.



Best casual shot : Aruiteru
Yang satu ini tidak usah diperdebatkan lagi; saya rasa semua orang pasti setuju kalau Gaki-san nampak sangat berbeda dalam video Aruiteru. Bukan cuma cantik, tapi dia benar-benar maniiiisss sekali. Seandainya saya cowok, saya pingin punya pacar yang berpenampilan seperti Gaki-san di video klip Aruiteru.


Coolest shot : Resonant Blue
Ada beberapa lagu yang dinyanyikan Gaki-san bersama Morning Musume dengan menggunakan kostum cool, seperti Kanashimi Twilight, Chokkan 2, Mikan, dll. Tapi untuk Gaki-san, pilihan saya jatuh pada Resonant Blue. Meskipun rolenya tidak banyak dalam lagu ini, tapi sentuhannya membuat lagu ini jadi totally keren!





Best featuring single : Ren'ai Hunter
Ini adalah "single terakhir" terbaik dalam sejarah Morning Musume, karena memberikan porsi yang banyak kepada Gaki-san. Dalam video Ren'ai Hunter, Gaki-san terlihat sangat fresh, energic, tapi juga cantik. Bagian akhir video ini membuat terharu... Bye bye Gaki-san...






Kamis, 24 Mei 2012

Friendship and Marriage

Setiap manusia pasti membutuhkan sahabat. Meskipun tidak semua orang pandai bersahabat, tapi saya yakin pada dasarnya manusia membutuhkan keberadaan sahabat. Sewaktu kita sekolah, seringkali keberadaan sahabat menjadi poin krusial yang menentukan apakah kita merasa bahagia atau tidak.

Setelah menikah, kedudukan sahabat dalam hidup kita bergeser akibat munculnya peran-peran baru (sekaligus tanggung jawab baru) yang mesti kita lakukan. Bagi saya semua itu adalah hal yang wajar, sebab sudah kodratnya bagi manusia untuk lebih memperhatikan keluarganya, apalagi jika pernikahan itu baru seumur jagung. Walaupun demikian, persahabatan tidak boleh dibiarkan mati karena terlindas pernikahan. Meskipun seseorang telah menikah, dia tetap membutuhkan komunitas di mana dia dapat bertumbuh menjadi makhluk sosial yang positif dan sehat.

Walaupun demikian, setelah beberapa tahun menikah, saya baru merasakan bahwa persahabatan dan pernikahan tidak selamanya meluncur mulus. Sebagai seorang istri yang bekerja dan ibu dari seorang anak batita, saya merasakan bagaimana sulitnya mencari kesempatan untuk hang out dengan teman-teman lama. Sebagian besar sahabat saya tinggal/bekerja di luar kota, beberapa di luar negeri, sehingga jarang sekali saya bisa bertemu mereka. Dalam setahun, paling hanya satu kali saja saya bisa bertatap muka dengan mereka. Satu-satunya sahabat dekat yang masih tinggal sekota adalah teman sejak SMP, seorang cowok dan masih bujangan. Namun sebagai seorang wanita yang sudah menikah, saya menemui segudang kendala untuk bersahabat dengan seorang pria berstatus jomblo.

Cross-sex friendship (CSF) atau persahabatan dengan lawan jenis ternyata tidak semudah itu diterima oleh masyarakat. Umumnya mereka mengaitkan CSF dengan keinginan untuk affair/perselingkuhan. Saya tidak mengerti mengapa mereka beranggapan sepolos itu, terutama jika CSF itu berlangsung sejak lama atau sejak kecil. Saya pikir, jika memang saya tertarik pada sahabat saya itu, tentunya sudah sejak dulu pun saya sudah pacaran dengannya. Justru karena saya merasa nyaman bersahabat dengannya, maka persahabatan itu bisa kami jaga dari remaja sampai sekarang. Apakah argumentasi itu cukup bagi orang lain untuk tidak berprasangka negatif? Sayangnya, jawabannya adalah tidak cukup. Silahkan cek lewat search engine mengenai CSF, banyak pendapat yang menolak atau setidaknya membatasi. Rupanya, persahabatan antara seorang wanita menikah dengan pria jomblo tetap menuai kontroversi, bahkan di negara bebas sekalipun.

Kamis, 17 Mei 2012

26

Hari ini, saya resmi menginjak usia 26 tahun. Yayy, it's my birthday! Sepertinya saya sudah terlalu tua untuk merasa excited menghadapi hari ulang tahun, apalagi memimpikan tiup lilin, potong kue, dan kado ultah. Tapi kalau sekedar bersyukur atas waktu yang sudah Tuhan berikan selama 26 tahun ini, boleh kan?!

Sebenarnya, ketika berulang tahun, ada saja hal besar yang terjadi dalam hidup saya dan keluarga. Saat berulang tahun ke-22, saya bertunangan dengan Andri. Saat merayakan ulang tahun ke-23, untuk pertama kalinya saya membeli mobil sendiri. Kemudian saat merayakan ulang tahun ke-24, saya melembagakan perusahaan keluarga dan otomatis "naik jabatan" jadi direktur. Ulang tahun ke-25, untuk pertama kalinya putri saya berjalan sendiri, tanpa pegangan pada apapun. Sekarang, di hari ulangtahun saya yang ke-26, saya membeli rumah baru.

Tapi semua kejadian besar itu dimulai dari ulang tahun ke-21 di tahun 2007, sewaktu saya masih kuliah. Saat itu saya tinggal dalam zona kenyamanan yang membuat saya enggan untuk berubah. Saya sangat manja, boros, cenderung bermalas-malasan, keras kepala, dan atheis. Tapi kemudian saya berpikir bahwa sifat saya itu membuat saya diri saya monoton, tidak menarik, dan hampa. Lalu di ulang tahun ke 21, saya mengambil keputusan untuk berubah. Saya memulai dengan menjalankan pola hidup sehat, menurunkan berat badan yang 70 kg, mengerjakan skripsi dengan serius, dan yang paling penting : kembali kepada Tuhan. Perubahan-perubahan yang saat lakukan membuat hidup teras lebih positif dan menyenangkan. Dan pada ulang tahun berikutnya, tiba-tiba saja saya menjadi All New Rin. Sejak saat itu, Tuhan menuntun saya untuk mengalami berbagai hal yang luar biasa.

Saya melihat banyak orang yang menyia-nyiakan hidupnya dalam dosa, atau menjalani hidup hanya karena "harus" dan bersikap pasrah pada keadaan. Mereka bersikap stagnan, tidak berani berubah atau membuat keputusan besar, dan kalah pada kekhawatiran. Sorry, tapi bagi saya semua itu nampak membosankan. Saya lebih suka melihat mereka yang berani keluar dari zona kenyamanan mereka, mencari celah-celah sempit dalam kesulitan, berpetualang dengan nasib, dan mengalami hal-hal luar biasa yang nggak mereka bayangkan sebelumnya.

Di usia 26 tahun, saya masih merasa sangat siap untuk mengalami hal-hal baru. Saya selalu membuka diri pada setiap kemungkinan dan berusaha menolak ucapan "nggak mungkin". Pegangan saya hanya satu: bersandar kepada Tuhan. So, God, take me wherever You want. I'm ready!  

Senin, 07 Mei 2012

Morning Musume : Mitsui Aika Graduation on May 18th!

Morning Musume lagi-lagi membuat saya sedih... Mitsui Aika dikabarkan akan lulus (keluar) dari Morning Musume pada tanggal 18 Mei, mendatang bersamaan dengan Niigaki Risa.


Penyebab kelulusannya adalah cedera kakinya yang berkepanjangan, yakni sejak musim semi tahun 2011 lalu. Akibatnya, Mitsui tidak bisa mengikuti berbagai aktivitas bersama Morning Musume, bahkan dia tidak tampil dalam dance shoot single-single terakhirnya. Menurut dokter, jika dia meneruskan aktivitasnya, cedera angklenya akan semakin parah. So, that's it. Mitsui Aika pun harus meninggalkan Morning Musume. Kepergian Mitsui mengikuti Niigaki Risa membuat anggota lama Morning Musume semakin menyusut, hanya tinggal Tanaka Reina dan Michishige Sayumi saja.



Berikut ini adalah "Memory of Mitsui Aika", yang tentu saja... versi saya sendiri. Menurut saya, kekhasan Mitsui adalah suaranya ketika berbicara, benar-benar imut! Sedangkan tipe wajahnya lembut seperti Michishige Sayumi; sehingga dia lebih cocok dengan dandanan casual yang cute dan anggun; dibandingkan dengan gaya cool, sporty, apalagi gothic.

1. Best costume & best dance shot : KIMAGURE PRINCESS. Dia muncul dalam bagian intro single ini, dan berbeda dari biasanya - Mitsui Aika nampak cool! Mungkin pengaruh kostumnya juga sih ^_^



2. Best casual shot : RESONANT BLUE (Another Version). Dia terlihat simpel, cute, tidak berlebihan... 100% cocok dengan personality dan karakter wajahnya.


3. Best smile : KANASHIMI TWILIGHT. Ini adalah lagu debutnya, dan dalam video ini, senyum Mitsui Aika terlihat totally cute.




4. Most beautiful look : SHOUGANAI YUME OIBITO. Dalam video single ini, Mitsui Aika nampak sangat dewasa dan cantik. Entah mengapa dalam video ini dia jadi mirip Reina Tanaka...



That's it, anak perempuan paling tabah yang pernah saya lihat dalam Morning Musume. Kalau ingat ketika audisi, sepertinya hanya dia saja yang terlihat selalu tersenyum dan kalem di tengah ketegangan audisi. So, take care of yourself, Mitsui Aika... get over soon and don't stop fighting!

Jumat, 04 Mei 2012

Home Sweet Home

Sekarang saya sedang mencari rumah di pusat kota Bandung karena sebentar lagi Nana akan sekolah (toddler). Dari dulu sampai sekarang, saya tinggal di Padalarang dan sekolah ke Bandung - jadi untuk pergi sekolah memerlukan waktu hampir sejam; itu pun kalau tidak terlalu macet. Dulu saya mengalami bagaimana harus berangkat subuh supaya tidak terlambat. Ngantuk, terlewat sarapan, mengerjakan PR di kelas, belajar di mobil... semua itu saya rasakan hampir setiap hari. Saya tidak mau Nana mengalami hal yang sama dengan saya, sebab banyak waktu terbuang percuma. Daripada habis di jalan, lebih baik digunakan untuk istirahat yang di rumah.

Mencari rumah di pusat kota Bandung tidak semudah yang saya pikirkan. Terutama untuk saya, seorang yang lahir dan dibesarkan di daerah pinggiran. Dulu orangtua saya bukan orang kaya; mereka tidak punya uang untuk membeli rumah di kota, sehingga hanya bisa membeli rumah di kaki gunung. Tapi, kehidupan di sini sangat menyenangkan! Saya tumbuh dengan melihat pemandangan matahari terbit di balik gunung, sawah yang luas, dan lapangan berumput dengan jalan setapak yang dipenuhi kupu-kupu (dan ulat tentu saja). Rumah kami memiliki tanah belakang yang cukup luas untuk saya memelihara ikan, burung, kelinci, ayam, tupai, dll. Selain itu kami juga mempunyai kebun yang ditanami berbagai jenis pohon dan sayuran..

Sementara di Bandung, daerah seperti ini sangat sulit ditemukan. Rumah-rumah standar memiliki luas tanah hanya sekitar 90-120 meter persegi, harganya pun selangit (bandingkan dengan saya yang dibesarkan di rumah seluas 600 meter persegi). Saya jadi mengerti mengapa anak-anak zaman sekarang tidak biasa berinteraksi dengan alam - sebab banyak dari mereka yang bahkan tidak punya taman di rumah mereka sendiri. Anak-anak menghabiskan waktu dengan permainan yang mereka lakukan di dalam rumah. Akibatnya anak-anak kurang bergerak atau tidak cukup terkena paparan sinar matahari dan udara segar.

Saya rasa semakin hari, semakin sulit mencari tempat tinggal yang ideal di daerah perkotaan. Tuntutan pekerjaan orangtua, kebutuhan akan sekolah yang berkualitas, atau sekedar gengsi membuat masyarakat rela tinggal berdesak-desakan di kota. Sepertinya masa kecil yang saya alami semakin sulit dirasakan oleh anak-anak yang tinggal di daerah perkotaan. Semoga saja suatu saat pemerintah membangun sebuah taman yang sangat besar di tengah kota, sehingga anak-anak kota pun masih memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan alam secara aktif. Jika tidak, yang ada bukan lagi home sweet home, tapi "home sempit home"!

Selasa, 01 Mei 2012

Mengelola Keuangan Selama Berpacaran


Bagi pasangan baru atau para jomblo yang bercita-cita mempunyai kekasih, umumnya hal pengelolaan keuangan masih terbatas pada biaya yang dikeluarkan selama masa PDKT, berpacaran, sampai menikah. Umumnya orang menganggap bahwa pria memegang tanggung jawab atas biaya-biaya tersebut. Namun pada kenyataannya, tidak semua pria adalah pangeran yang sanggup menawarkan segala kemewahan pada sang kekasih. Di zaman kesetaraan ini, wanita pun perlu berpartisipasi aktif dalam mengelola keuangan bersama. Dimulai sejak berpacaran, kita dan pasangan perlu melatih diri untuk mengelola keuangan secara bijak. Tahukah Anda, pengelolaan uang bisa digunakan sebagai tolak ukur apakah seseorang siap berkomitmen atau tidak? Ada istilah yang mengatakan bahwa wanita bisa melupakan komitmennya ketika kekurangan uang, sementara pria bisa melupakan komitmennya ketika kebanyakan uang.

Untuk menghindari hubungan yang akhirnya kandas karena masalah keuangan, sebaiknya kita membicarakan soal ekonomi sedini mungkin. Berikut ini saya membagikan tips yang dulu saya lakukan bersama Andri ketika pertama berpacaran.

1.      Buat anggaran bersama untuk memenuhi biaya pacaran, misalnya untuk makan malam bersama, nonton bioskop, bensin, dan lain-lain. Ketika sebelum akhir bulan uang bersama itu sudah habis, maka jangan pergi main dulu. Jika ada uang lebih, maka sebaiknya ditabungkan.
2.      Pada masa pacaran umumnya kita belum mempunyai tanggungan; jadi sebaiknya uang yang kita miliki ditabung atau diinvestasikan secara maksimal. Saat masih pacaran, saya dan Andri menyisihkan sebagian besar uang bulanan kami untuk dibelikan mesin rajut. Mesin itu dikelola oleh Andri, dan hasilnya ditabungkan dalam bentuk TAKA (lihat point 3).
3.      Buat tabungan bersama. Hasil dari mesin kami kumpulkan dalam bentuk tabungan berjangka atau TAKA, salah satu produk Bank OCBC NISP. Sistemnya sederhana - setiap bulan kita menyetor sejumlah uang, dan setelah periode berakhir, maka uang itu bisa kita tarik berikut bunganya.
4.      Jika tabungan bukan pilihan, maka belilah suatu barang yang bisa dicicil berdua dalam jangka waktu cukup panjang dan nilainya bertahan, misalnya rumah atau kendaraan. Dengan mempunyai cicilan, uang kita tidak akan “hilang” secara sia-sia, dan tentu saja barang yang kita beli berguna untuk ke depannya.
5.      Berhentilah memberikan hadiah yang tidak berguna. Hadiah seperti boneka dan bunga memang romantis, tapi jika dilakukan terus-menerus hanya membuang uang saja. Saya lebih memilih memelihara ikan, kelinci, atau menanam tanaman dan mengurusnya bersama. Jika hendak memberi hadiah, lebih baik memberi barang yang bisa digunakan seperti perhiasan emas.
6.      Sekali-sekali, cobalah berpacaran hemat. Misalnya, daripada makan malam di cafĂ© atau restoran terkenal, sebaiknya membeli bahan makanan dan memasak bersama di rumah. Daripada nonton di bioskop, lebih baik nonton DVD sambil makan camilan yang dibuat berdua. Atau, luangkan weekend bersama keluarga pasangan.
7.      Buatlah target yang jelas, kapan akan menikah. Target membuat kita lebih semangat dan disiplin, termasuk dalam soal keuangan.