Senin, 15 Oktober 2012

Fitness for Fit Mom

Selama sebulan terakhir ini, saya memulai kembali aktivitas fitness secara rutin. Bukan sekedar treadmill di private gym milik papa, tapi pergi ke salah satu fitness center terkenal di Bandung yaitu Rai Fitness di Jalan Cihamplas ( Itu lho, fitness centre yang dikelola oleh Ade Rai. Kalau nggak kenal Ade Rai, keterlaluan! ) Pada dasarnya saya suka berolahraga, terutama olahraga permainan seperti pingpong dan basket. Tapi setelah menikah dan punya anak, saya susah mencari teman dan waktu untuk main basket. Oleh karena itu, olahraga yang dilakukan sendiri seperti renang dan gym menjadi pilihan yang lebih baik. Tapi kalau berenang, tidak bisa sesering gym, karena air kaporit membuat rambut dan kulit rusak sehingga saya harus keluar uang ekstra untuk perawatan. Oleh karena itu, ketika kakak mengajak fitness, saya langsung setuju.

Ada tiga alasan mengapa saya memutuskan untuk mulai fitness lagi, yaitu ingin lebih sehat, ingin lebih ramping, dan sambil mengisi waktu sambil menunggu anak sekolah. Sejak Nana sekolah, saya banyak "nangkring" di sekolah sambil jajan ini dan itu sehingga badan semakin melar. Bayangkan, dengan tinggi badan hanya 160 cm lebih, berat badan saya 68,5 kilo! Terima kasih mie baso, cakue, lumpia, dan cimol! Selain itu, saya merasa kesehatan saya sering terganggu, selain sering batuk dan pilek, saya juga mudah lelah tapi sulit tidur.

Nana bersekolah tiga hari seminggu; hari Senin dan Rabu dari jam 8.00 sampai jam 10.15, sedangkan hari Jumat jam 8.00 sampai jam 9.30. Dengan kata lain, waktu saya fitness hanya sekitar 1 - 1,5 jam, hanya 3 kali seminggu. Setelah berkonsultasi sana-sini, termasuk dengan para trainer di RF, saya berhasil mengatur pola latihan mengikuti jadwal sekolah Nana.

Sebelum memulai latihan, saya pemanasan dengan elliptical trainer selama 10 - 15 menit. Menurut saya, alat ini membuat badan lebih cepat panas daripada treadmill. Setelah itu, jangan lupa stretching untuk menghindari kram atau cedera otot. Setelah pemanasan, saya memulai latihan angkat beban dengan jadwal sbb.

Senin : Latihan Otot Kaki + Dada + Pinggang
Rabu : Latihan Otot Triceps + Bahu + Perut Atas
Jumat : Latihan Otot Punggung + Biceps + Perut Bawah

Setiap jenis latihan, saya lakukan secara bervariasi. Misalnya hari Senin minggu pertama, latihan otot kaki dikonsentrasikan pada otot paha bagian depan, sedangkan pada Senin minggu kedua dikonsentrasikan pada otot paha bagian belakang. Pada minggu selanjutnya, lebih dipusatkan pada betis. Latihan yang dipadatkan mungkin lebih efektif / cepat untuk membentuk otot dan merampingkan badan, tapi badan terasa jauh lebih lelah. Dengan kesibukan sebagai ibu yang harus pergi ke kantor juga, tentu kinerja tidak boleh menurun karena kecapekan fitness.

Variasi kedua adalah dengan tidak memborong semua jenis alat dalam 1 hari yang sama. Selain menghabiskan banyak waktu (mengingat waktu latihan saya sempit), otot yang dilatih jadi sakit tidak tertahankan sehingga ujung-ujungnya malas latihan lagi. Misalnya untuk latihan dada minggu pertama, saya lebih banyak menggunakan dumbbell. Sedangkan untuk minggu selanjutnya, saya menggunakan alat seperti cable crossover dan pec deck. Kita bisa bertanya pada orang-orang yang lebih berpengalaman atau trainer mengenai berbagai variasi angkat beban supaya latihan kita tidak membosankan.

Variasi ketiga dilakukan dengan pola repetisi. Misalnya pada minggu pertama saya, setiap satu jenis latihan saya lakukan 4 set dengan masing-masing 15 kali pengulangan. Sedangkan pada minggu kedua, 3 set dengan pengulangan bertahap yaitu 15, 20, dan 25. Pada saat menambah beban, saya melakukan 4 set dengan 12 kali pengulangan. Jangan lupa untuk beristirahat selama 30 detik sampai 1 menit setelah melakukan satu set atau setelah melakukan satu jenis latihan.

Biasanya, durasi angkat beban berkisar antara 30 sampai 40 menit, tergantung banyaknya jenis latihan yang saya lakukan. Setelah selesai angkat beban, saya melakukan latihan cardio dengan treadmill selama 10-30 menit, sesuai dengan waktu yang tersedia. Setelah itu, saya menghabiskan 5 menit di atas sepeda santai untuk cooling down atau sekedar mengeringkan keringat sebelum mandi.

Apabila kita punya uang lebih, kita bisa menyewa personal trainer atau PT. PT bisa membuat pola latihan yang lebih bagus dan progresif sehingga target kita lebih cepat tercapai. Namun faktor lain yang menentukan keberhasilan latihan kita bukan hanya di fitness center saja, tapi juga di luar. Menjaga asupan makanan yang bergizi, menghindari jajanan tidak sehat, memilih air putih daripada minuman lainnya, serta pola makan yang teratur membuat target lebih cepat tercapai.

Saya tidak mengatakan bahwa saya telah berhasil mencapai target selama sebulan ini. Bagi saya, proses masih panjang. Tapi setelah satu bulan penuh latihan tiga kali seminggu tanpa bolos, tanpa menggunakan supplement apapun, saya berhasil menurunkan berat badan sebanyak 3 kilo setengah. Selain itu, saya tidak merasa over-tired alias terlalu lelah, saya masih punya stamina untuk bekerja di kantor dan mengurus anak.

Intinya, fitness bagi ibu rumah tangga harus diprogram supaya tidak mengganggu aktivitas kita sehari-hari. Lebih baik prosesnya lama tapi menyenangkan, daripada cepat tapi melelahkan atau membosankan. Jika di hari lain punya waktu luang, lebih baik kita habiskan di gym. Jangan lupa, target kita sebenarnya adalah mendapatkan tubuh yang sehat, sedangkan badan yang bagus adalah hadiahnya. Yay!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar