Kamis, 08 November 2012

Little Swimmer

Saat berenang bersama Nana, beberapa pengunjung lain sering bertanya pada saya, bagaimana caranya mengajarkan anak seusia Nana bermain di kolam renang. Mereka berpendapat, Nana cukup berani untuk anak seusianya. Tapi sebenarnya, Nana sama seperti anak lain. Dia juga pernah ketakutan saat kakinya tidak menginjak dasar kolam atau khawatir ketika wajahnya "tenggelam". Lalu bagaimanakah caranya supaya anak tidak trauma dan mau mencoba lagi bermain air di kolam renang?


Sebelum memulai tips, saya ingin meyakinkan siapapun bahwa berenang adalah aktivitas yang positif bagi siapapun, termasuk bayi dan batita. Saat berenang, berat badan kita ditopang oleh air sehingga tidak membebani lutut. Itulah sebabnya, bayi yang belum bisa berjalan sekalipun boleh diajak berenang karena tidak ada tekanan pada tulang dan sendi kakinya. Apabila anak sudah terbiasa berenang sejak dini, dia akan terbiasa melakukan olahraga air ini sampai dewasa. Olahraga berenang baik untuk menjaga kesehatan sendi-sendi, jantung, serta melatih pernafasan. Selain itu, berenang adalah olahraga yang bisa dilakukan sampai tua.

Tips pertama yang bisa saya sarankan adalah membiasakan anak berada di air sejak lahir. Mandi dengan menggunakan jolang atau ember adalah salah satunya. Ketika anak sudah bisa duduk, biarkan dia bermain di jolang mandinya sendiri. Jangan terlalu "mengkhawatirkan"nya, biarkan dia bereksperimen dengan air, botol, dan gelas plastik.

Kedua, jika pertama kali diajak ke kolam renang, bawalah ke kolam yang airnya hangat. Ini mencegah anak terkejut karena dinginnya air. Selain itu, jangan bawa anak berenang di kolam yang itu-itu saja. Ajak dari satu kolam ke kolam lain, termasuk yang airnya dingin.

Ketiga, setelah badan anak cukup besar, belikan pelampung. Setelah itu, cobalah untuk melepasnya perlahan-lahan. Apabila anak tidak keberatan, jangan segan-segan membiarkannya berenang sendiri. Perlu diperhatikan - keseimbangan anak umumnya belum sempurna sehingga kalau berenang sering miring. Awasi jangan sampai air masuk ke telinganya, karena dia bisa merasa cemas sekali. Cukup dengan memegang ujung jarinya dan membiarkan kakinya bebas, anak bisa menikmati pengalaman pertama berenangnya dengan gembira.

Keempat, bawalah mainan favoritnya (yang tahan air, tentu saja) ke dalam kolam. Dulu Nana senang sekali bola berwarna hijau, dan dengan membawa mainan itu ke air, dia lebih semangat bermain.


Kelima, jika anak sudah cukup dewasa, ajak dia membeli baju renang. Biarkan anak memilih sendiri. Jangan omeli anak jika membeli baju renang yang modelnya aneh, atau warnanya kurang pas dengan kulitnya. Biarkan dia memilih sesuai keinginannya. Yang penting, ukurannya cocok.

 

Tips keenam, yang juga paling penting, adalah mengajak anak melihat orangtua atau saudaranya berenang. Prinsipnya, anak akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Jika orangtuanya rutin berenang, niscaya anak pun akan beranggapan bahwa berenang adalah sesuatu yang biasa. Pencapaian terbaiknya adalah ketika anak tertarik ingin mencemplungkan tangan atau kakinya bilamana melihat orangtua atau saudaranya sedang berenang. Tapi jika anak masih menangis dan memanggil orangtua atau saudaranya yang sedang berenang, itu artinya anak masih merasa kolam air adalah sesuatu yang menakutkan.



Tips terakhir, berikan reward kecil apabila anak mau berenang. Misalnya, izinkan dia makan sosis goreng kesukaannya atau jus favorit setelah berenang. Jangan lupa, tutupi badannya dengan handuk supaya tidak kedinginan. Ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman dan menyenangkan setelah berenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar