Bagi pasangan baru atau para jomblo yang bercita-cita
mempunyai kekasih, umumnya hal pengelolaan keuangan masih terbatas pada biaya
yang dikeluarkan selama masa PDKT, berpacaran, sampai menikah. Umumnya orang
menganggap bahwa pria memegang tanggung jawab atas biaya-biaya tersebut. Namun
pada kenyataannya, tidak semua pria adalah pangeran yang sanggup menawarkan
segala kemewahan pada sang kekasih. Di zaman kesetaraan ini, wanita pun perlu
berpartisipasi aktif dalam mengelola keuangan bersama. Dimulai sejak
berpacaran, kita dan pasangan perlu melatih diri untuk mengelola keuangan
secara bijak. Tahukah Anda, pengelolaan uang bisa digunakan sebagai tolak ukur
apakah seseorang siap berkomitmen atau tidak? Ada istilah yang mengatakan bahwa wanita bisa
melupakan komitmennya ketika kekurangan uang, sementara pria bisa melupakan
komitmennya ketika kebanyakan uang.
Untuk menghindari hubungan yang akhirnya kandas karena
masalah keuangan, sebaiknya kita membicarakan soal ekonomi sedini mungkin. Berikut
ini saya membagikan tips yang dulu saya lakukan bersama Andri ketika pertama
berpacaran.
1. Buat
anggaran bersama untuk memenuhi biaya pacaran, misalnya untuk makan malam
bersama, nonton bioskop, bensin, dan lain-lain. Ketika sebelum akhir bulan uang
bersama itu sudah habis, maka jangan pergi main dulu. Jika ada uang lebih, maka
sebaiknya ditabungkan.
2. Pada
masa pacaran umumnya kita belum mempunyai tanggungan; jadi sebaiknya uang yang
kita miliki ditabung atau diinvestasikan secara maksimal. Saat masih pacaran,
saya dan Andri menyisihkan sebagian besar uang bulanan kami untuk dibelikan
mesin rajut. Mesin itu dikelola oleh Andri, dan hasilnya ditabungkan dalam
bentuk TAKA (lihat point 3).
3. Buat
tabungan bersama. Hasil dari mesin kami kumpulkan dalam bentuk tabungan
berjangka atau TAKA, salah satu produk Bank OCBC NISP. Sistemnya sederhana -
setiap bulan kita menyetor sejumlah uang, dan setelah periode berakhir, maka
uang itu bisa kita tarik berikut bunganya.
4. Jika
tabungan bukan pilihan, maka belilah suatu barang yang bisa dicicil berdua
dalam jangka waktu cukup panjang dan nilainya bertahan, misalnya rumah atau
kendaraan. Dengan mempunyai cicilan, uang kita tidak akan “hilang” secara
sia-sia, dan tentu saja barang yang kita beli berguna untuk ke depannya.
5. Berhentilah
memberikan hadiah yang tidak berguna. Hadiah seperti boneka dan bunga memang
romantis, tapi jika dilakukan terus-menerus hanya membuang uang saja. Saya
lebih memilih memelihara ikan, kelinci, atau menanam tanaman dan mengurusnya
bersama. Jika hendak memberi hadiah, lebih baik memberi barang yang bisa
digunakan seperti perhiasan emas.
6. Sekali-sekali,
cobalah berpacaran hemat. Misalnya, daripada makan malam di café atau restoran
terkenal, sebaiknya membeli bahan makanan dan memasak bersama di rumah.
Daripada nonton di bioskop, lebih baik nonton DVD sambil makan camilan yang
dibuat berdua. Atau, luangkan weekend bersama keluarga pasangan.
7. Buatlah
target yang jelas, kapan akan menikah. Target membuat kita lebih semangat dan
disiplin, termasuk dalam soal keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar