Selasa, 01 Mei 2012

Mengelola Keuangan Selama Berpacaran


Bagi pasangan baru atau para jomblo yang bercita-cita mempunyai kekasih, umumnya hal pengelolaan keuangan masih terbatas pada biaya yang dikeluarkan selama masa PDKT, berpacaran, sampai menikah. Umumnya orang menganggap bahwa pria memegang tanggung jawab atas biaya-biaya tersebut. Namun pada kenyataannya, tidak semua pria adalah pangeran yang sanggup menawarkan segala kemewahan pada sang kekasih. Di zaman kesetaraan ini, wanita pun perlu berpartisipasi aktif dalam mengelola keuangan bersama. Dimulai sejak berpacaran, kita dan pasangan perlu melatih diri untuk mengelola keuangan secara bijak. Tahukah Anda, pengelolaan uang bisa digunakan sebagai tolak ukur apakah seseorang siap berkomitmen atau tidak? Ada istilah yang mengatakan bahwa wanita bisa melupakan komitmennya ketika kekurangan uang, sementara pria bisa melupakan komitmennya ketika kebanyakan uang.

Untuk menghindari hubungan yang akhirnya kandas karena masalah keuangan, sebaiknya kita membicarakan soal ekonomi sedini mungkin. Berikut ini saya membagikan tips yang dulu saya lakukan bersama Andri ketika pertama berpacaran.

1.      Buat anggaran bersama untuk memenuhi biaya pacaran, misalnya untuk makan malam bersama, nonton bioskop, bensin, dan lain-lain. Ketika sebelum akhir bulan uang bersama itu sudah habis, maka jangan pergi main dulu. Jika ada uang lebih, maka sebaiknya ditabungkan.
2.      Pada masa pacaran umumnya kita belum mempunyai tanggungan; jadi sebaiknya uang yang kita miliki ditabung atau diinvestasikan secara maksimal. Saat masih pacaran, saya dan Andri menyisihkan sebagian besar uang bulanan kami untuk dibelikan mesin rajut. Mesin itu dikelola oleh Andri, dan hasilnya ditabungkan dalam bentuk TAKA (lihat point 3).
3.      Buat tabungan bersama. Hasil dari mesin kami kumpulkan dalam bentuk tabungan berjangka atau TAKA, salah satu produk Bank OCBC NISP. Sistemnya sederhana - setiap bulan kita menyetor sejumlah uang, dan setelah periode berakhir, maka uang itu bisa kita tarik berikut bunganya.
4.      Jika tabungan bukan pilihan, maka belilah suatu barang yang bisa dicicil berdua dalam jangka waktu cukup panjang dan nilainya bertahan, misalnya rumah atau kendaraan. Dengan mempunyai cicilan, uang kita tidak akan “hilang” secara sia-sia, dan tentu saja barang yang kita beli berguna untuk ke depannya.
5.      Berhentilah memberikan hadiah yang tidak berguna. Hadiah seperti boneka dan bunga memang romantis, tapi jika dilakukan terus-menerus hanya membuang uang saja. Saya lebih memilih memelihara ikan, kelinci, atau menanam tanaman dan mengurusnya bersama. Jika hendak memberi hadiah, lebih baik memberi barang yang bisa digunakan seperti perhiasan emas.
6.      Sekali-sekali, cobalah berpacaran hemat. Misalnya, daripada makan malam di cafĂ© atau restoran terkenal, sebaiknya membeli bahan makanan dan memasak bersama di rumah. Daripada nonton di bioskop, lebih baik nonton DVD sambil makan camilan yang dibuat berdua. Atau, luangkan weekend bersama keluarga pasangan.
7.      Buatlah target yang jelas, kapan akan menikah. Target membuat kita lebih semangat dan disiplin, termasuk dalam soal keuangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar